Perjuangan Bangsa Indonesia Menuju Gerbang Kemerdekaan
Sejak penjajah barat untuk pertama kalinya menginjakan kakinya didaerah nusantara dan melakukan pemerasan, penindasan, perampasan kemerdekaan terhadap rakyat Nusantara ini, maka sejak saat itu juga rakyat Indonesia melakukan perjuangan untuk melawan penjajah dengan upaya merebut kembali kemerdekaan yang direnggut oleh para penjajah itu. Perjuangan menentang penjajahan ini didasari oleh satu prinsip bahwa kemerdekaan itu merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikaeadilan yang harus dihapuskan dimuka bumi ini.
1. Perjuangan melawan Penjajah Portugis
Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini berlangsung di seluruh wilayah nusantara terutama di daerah-daerah yang menjadipusat-pusat kekuasaan penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajah dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis. Perjungan ini dilakukan oleh rakyat Malaka, Johor, Demak, Aceh. Malaka, dan Sunda Kelapa.
a. Perjuangan Rakyat Malaka
Pada tahun 1511 rakyat malaka dibawah pimpinan Satuan Mahmud Syah I melaksanakan perlawanan terhadap Portugis. Namun pada akhirnya pasukan malaka ini kalah dan pada tahun 1511 Malaka Jatuh ketangan Portugis, dan pada tahun 1526 pulau Ninta diserbu oleh portugis. Sultan Mamud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya pada tahun 1528.
b. Perjuangan Rakyat Johor
Rakyat Johor melakukan perlawanan Portugis mulai tahun 1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil Syah I (1580-1597) yang dapat menagkis serangan Portugis.
c. Perjungan Rakyat Demak
Dibawah pimpinan Dipati UnusPasukan Demak (Jawa Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan terhadap portugis. Dengan di bantu oleh armada aceh, palembang dan bintan. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil.
d. Perjuangan Rakyat Maluku
Ketika Portugis berhasil menaklukan Malaka Utara, sebagai penghasil rempah-rempah pada tahun 1912 Portugis melakukan hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari Ternate tapi Portugis berusaha memonopoli perdagangan, menindas rakyat serta memeras rakyat, dan juga menyebarkan agama kristenn dengan terpaksa, oleh sebab itu rakyat Maluku terdorong untuk melakukan perlawanan dan juga dengan terbunuh Sultan Hairun oleh Portugis maka rakyat Ternate semakin marah dibawah pimpinan putera Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah Tidore, Trenate dan Halmahera bersatu padu melawan portugis pada tahun 1570-1575 dan pada tanggal 28 Desember 1577 Ternate berhasil mengusir Portugis.
e. Perjuangan Rakyat sunda Kelapa
Dipimpin oleh fatahillah atau faletehan yaitu seorang ulama dari demak rakyat di Sunda Kelapa melakukan perlawanan terhadap Portugis, dan pada tahun 1527 portugis terkalahkan,portugis terusir ke malaka.saat itu fatahillah diberi gelar jayakarta yang berarti kemenangan akhir,setelah itu kerajan banten berdiri.
2. Perjuangan menentang penjajah belanda
Perjuangan bangsa menentang penjajahan belanda sudah dimulai pada awal abad 17 sampoai awaln abad 20,perjuangan ini terjadi dimana-mana diseluruh Nusantara. Dalam point ini kami hanya akan menjelaskan beberapa dari sekian banyak perjuangan bangsa,yaitu perang Diponegoro, perang padri, dan peperangan oleh rakyat Aceh.
Perang Diponegoro. Perang ini dipimpin oleh pangeran Diponegorgo,yaitu merupakan anggota kerajaan Yogyakarta. Namun semenjak terjadi perselisihan di antara keluarga yang juga dicampuri oleh Belanda ia bresama neneknya pindah ke Tegalrejo, desa di Yogyakarta. Dilar itu rakyat sangat menaruh harapan pada Pangeran Diponegoro karena kewajiban kerja dan membayar pajak oleh Belanda,juga sikap raja yang mengizinkan penyewaan tanah pada pihak swasta.
Perang ini diawali oleh persengketaan antara Pangeran dan Belanda. Persengketaan ini terjadi karena pada tanggal 20 juli 1825 pemasangan tonggak-tonggak jalan yang dipasang Belanda ke tanah Tegalrejo tidak diizinkan oleh Pangeran, sehingga membuat amarah pada Diponegoro dan rakyatnya.
Belanda kemudian melakukan serangan terhadap pasukan Diponegoro,maka mulailah perang yang dikenal perang Diponegoro. Dengan dukungan dari pihak yang luas,yaitu para petani, pangeran dan para ulama, seorang ulama besar yaitu Kyai Mojo bergabung dengan Diponegoro, dan juga seorang bangsawan yaitu sentot Alibasyah Parwirodidjo. Yang kemudian menjadi panglima utamanya.
Pada permulaan perang, pasukan Diponegoro berhasil merebut beberapa daerah. Pada wal perang ini kekuatan belanda memang tidak besar sehinggga banyak merugikan belanda. Pada tahun 1825 sampai 1827 pasukan Diponegoro selalu unggul dalam perang. Bahkan Jenderal De Kock pernah menawarkan perdamaian, tapi tidak diberi tanggapan sehingga belanda menyediakan sayembara dengan hadiah uang 20 ribu ringgit bagi siapapun yang bisa menagkap Diponegoro hidup atau mati namun gagal karena rakyat tetap setia pada Pangrean Diponegoro.
Mulai tahun 1827 Belanda menggunakan taktik ”Benteng stelsel” yaitu dengan membuat benteng yang saling berhubungan di setiap daerah yang berhasil dikuasai sehingga mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro, taktik ini membawa hasil dengan menyerahnya panglima Diponegoro yaitu Sentot Alibasyah dan Pangeran Mangkubumi, kemudian belanda berusaha lagi untuk membujuk Diponegoro guna mengadakan perundingan pada tanggal 28 Maret 1830. Namun perundingan ini merupakan siasat licik jenderal de kock yang berakhir dengan dutangkapnya Pangeran Diponegoro. Karena itu sejak awal 1830 perlawanan semakin melemah.
Pada tanggal 3 Mei 1830 Ia diasingkan ke Manado. Tahun 1834 dipindahkan ke Ujungpandang sampai wafatnya tangtgal 8 Januari 1855.
Perang Padri : Perang Padri terjadi di Minangkabau Sumatera Barat, yang bermula dari pertentangan dua pihak yaitu anatara kaum Padri dengan kaum adat. Kaum padri atau kaum ulama melakukan gerakan perbaikan keadaan masyarakat di Minangkabau agar kembali kepada ajaran islam yang murni, gerakan kaum padri ini ternyata mendapatkan reaksi keras dari kaum adat yang terbiasa oleh kebiasaan buruk mereka. Perang saudara dimanfaatkan betul oleh belanda terutama sesudah kaum adat yang meminta bantuan kepadanya. Akhirnya Belanda campur tangan dalam peperangan ini. Namun, tuuan Belanda bukan hanya melawan kaum Padri, tetapi untuk menanamkan kekuasaannya di Minagkabau. Pada tanggal 18 Pebruari 1821 perang Padri melawan Belkanda di mulai, perang padri terbagi kedalam tiga masa. Yaitu ; Tahun 1821 -1825 ditandai dengan meluasnya rakyat. Masa kedua Tahun 1825-1830 yang ditandai dengan meredanya pertempuran karena belanda melakukan perjanjian dengan kaum Padri yang lemah. Masa ketiga Tahun 1830-1838 yang diakhiri dengan tertangkapnya para pemeimpin Padri.
Salah satu kekeuatan perlawanan kaum padri adalah di Bonjol yang di pimpin oleh Tuanku Imam Bonjol kemudian belanda mendatangkan pasukan dari Batavia dengan bantuan ini belanda dapat menguasai beberapa daerah kaum padri. Tahun 1834 Belanda menyerang Bonjol, mulai tahun 1835 Belanada mengarahkan pasukannya untuk mengalahkan kaum padri di Bonjol karena itu pasukan Padri semakin terjepit oleh Belanda namun selam tahun 1836 kekuatan Padri belum terapatahkan.
Pada bulan Oktober 1837Belanda menyerang Benteng Bonjol yang pada akhirnya benteng tersebut adpat dikuasai. Dan pada tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol dan pasukannya menyerah pada belanda. Imam Bonjol kemudian dibuang oleh belanda ke Cianjur dan dibuang lagi ke Ambon dan dipindahkan lagi ke Menado dan Wafat disana yaitu pada tanggal 6 Nopember 1864. secara umum perlawanan kaum padri dapat dipatahkan pada tahun 1838.
Perang Aceh yang terjadi pada bulan Maret 1873 belanda meminta Sultan Aceh yaitu Sulatan Muhammad Daud Syah untuk menagkui kedaulatan Hindia Belanda namun ditolak akhirnyta pada tanggal 26 Maret 1873 datang maklumat perang dari Belanda. Maka dimuailah perang rakyat Aceh.
Pada bulan April 1837 belanda menyerang ke kerajaan Aceh namun mengalami kegagalan. Pada bulan Desember 1873 Belanda melakukan serangan kedua yang lebih besar, namun pada ahkirnya belanda berhasil memukul pasukan Aceh sehingga istana Aceh pun jatuh ke tangan Belanda namun rakyat Aceh masih merasa merdeka dan gigih mempertahankan kemerdekaannya.
Belanda kemudian mengirin Dr. Snouck Hurgronje yang faham tentang agama islam atas nasihatnya belanda mulai menaklukan Aceh dengan cara memecah belah kekuatan masyarakatnya, tanggal 11 Pebruari 1899 Belanda menyerang markas pertahanan Teuku Umar dan gugurlah Ia. Perjuangannya diterusakan oleh isterinya Cut Nyak Dien yang kemudian juga dapat ditangkap oleh Belanda. Pada tahun 1906 dibuang ke Sumedang. Semenatara itu Sultan Alaudin Muhammad Daud Syah menyerah pada tanggal 20 Januari 1903 dan pada tanggal 6 September 1903 Panglima Polem akhirnya menyerah juga. Maka, dengan kejadian ini berarti pemerintah Hindia Belanda telah menanamkan kekuasaannya di Aceh.
sumber : http://ramliberbagiilmu.blogspot.com
Sejarah Kemerdekaan : Perang - perang besar di masa perjuangan kemerdekaan RI.
Untuk memperoleh sebuah kemerdekaan, Bangsa ini memperolehnya tidak
gratis, sejarah panjang harus dilalui para pejuang kemerdekaan tanpa
kenal lelah dan perjalanan panjang dilalui dengan pengorbanan nyawa dan
darahnya untuk mendapatkan dan merebut kemerdekaan demi kedaulatan
sebagai sebuah bangsa dan negara, yaitu bangsa indonesia. 350 th dijajah
belanda sampai pendudukan Jepang, tidaklah mudah untuk dilupakan dan
ditinggalkan oleh para vetran dan pejuang kemerdekaan, bangsa dan negara
ini diperbudak belanda selama 7 turunan dan selama itu pula bangsa ini
berjuang mengusir para komprador dan penjajah dari bumi pertiwi ini.
Namun, seringkali para pemimpin bangsa ini melupakan sejarah, sehingga
sakit hati dan pengorbanan para pejuang bangsa dilupakan begitu saja,
perjuangan menuntut permintaan "MAAF" dari belanda atas dosa-dosa mereka
mandek dan mati suri. Kesejahteraan para pejuang kemerdekaan tidak
pernah mendapatkan tempat bagi pemerintahan saat ini, para pemimpin
sekarang sudah lupa diri. Yang ada sekarang bangsa ini dirampok
habis-habisan oleh para pemimpin dan tokoh maling dan rampok berkedok
wakil rakyat serta para koruptor yang berlindung di ketiak PEMERINTAH,
untuk mengingatkan kembali perjuangan para leluhur kita maka kami
menyajikan artikel perang-perang besar kemerdekaan.
PERTEMPURAN SURABAYA 10 NOVEMBER 1945 (SURABAYA)
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak
tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada
tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini
adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan
terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol
nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor
Jenderal Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua
pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan
meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri
dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi
tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap
sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk
banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh
pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah
berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai
pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang
telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan
pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang
memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.Pada 10 November
pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang
diawali dengan bom udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan
kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang,
tank, dan kapal perang.
Berbagai bagian kota Surabaya
dibombardir dan ditembak dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan
pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan
bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran
ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam
serangan tersebut, baik meninggal mupun terluka.
Bung Tomo di
Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling
dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam
Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama
Indonesia saat itu. Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa
perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para
tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar
di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda
Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala
besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta
kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah
serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka
dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu
masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih
patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia
berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu
lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan
dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala
besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota
Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya
6,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil
mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira
sejumlah 600. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan
korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh
Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada
hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh
Republik Indonesia hingga sekarang.
BANDUNG LAUTAN API (BANDUNG)
Ultimatum tentara sekutu pada tentara rakyat indonesia untuk
meninggalkan kota bandung menyebabkan salah satu gerakan sangat
spektakuler di histori perang indonesia ini. Sadar bahwa kemampuan
senjata tidak lagi berimbang dan kekalahan telah tentu di depan mata,
tri tidak rela bila sekutu memakai bandung menjadi pusat militer buat
menginvasi lokasi yang lain. Menurut hasil musyawarah, sesuatu tindakan
bumi hangus dipilih akan memastikan perihal ini tidak terjadi, walhasil
200. 000 penduduk bandung membakar tempat tinggal mereka mulai kurun
waktu 7 jam dan berbarengan bergerak mengungsi ke lokasi selatan.
SERANGAN UMUM 1 MARET 1949 (YOGJAKARTA)
Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta dipimpin oleh
Letnan Kolonel Soeharto. Tujuan utama, menaklukkan pasukan Belanda serta
membuktikan pada dunia Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai
kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Kurang lebih satu bulan setelah
Agresi Militer Belanda II, yaitu Desember 1948, TNI mulai menyusun
strategi melakukan serangan balik terhadap tentara Belanda. Serangan
dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan kereta api, menyerang
konvoi Belanda, serta tindakan perebutan lainnya.
Belanda
terpaksa memperbanyak pos-pos di sepanjang jalan-jalan besar yang
menghubungkan kota-kota yang telah diduduki. Hal ini berarti kekuatan
pasukan Belanda tersebar di pos-pos kecil di seluruh daerah. Ketika
pasukan Belanda sudah terpencar-pencar, TNI melakukan serangan. Puncak
serangan dilakukan dengan serangan umum terhadap kota Yogyakarta (ibu
kota negara) pada tanggal 1 Maret 1949, dibawah pimpinan Letnan Kolonel
Soeharto.
Monumen Serangan itu telah mendapat persetujuan dari
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepat
pukul 6 pagi, serangan dimulai. Pos komando ditempatkan di desa Muto.
Malam hari, menjelang serangan umum itu, pasukan telah merayap mendekati
kota. Ada juga yang disusupkan ke dalam kota. Pagi hari sekitar pukul
06.00, sewaktu sirene dibunyikan, serangan segera dilancarkan ke segala
penjuru kota. Dalam penyerangan ini Letkol Soeharto langsung memimpin
pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro.
Wilayah
barat dipimpin Ventje Sumual, Selatan dan Timur dipimpim Mayor Sardjono,
Utara oleh Mayor Kusno. Di wilayah kota sendiri ditunjuk Letnan Amir
Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan. TNI berhasil menduduki kota
Yogyakarta selama 6 jam. Tepat pukul 12.00 siang, pasukan TNI
mengundurkan diri.
OPERASI TRIKORA (IRIAN BARAT)
Operasi Trikora atau disebut juga Operasi Pembebasan Papua adalah
konflik terbuka Indonesia-Belanda untuk memperebutkan Papua Barat.
Konflik itu berlangsung singkat, yakni dua tahun (tahun 1961-1963).
Konflik ini terjadi 17 tahun setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Presiden Soekarno membentuk Komando Mandala Pembebasan
Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962, berkedudukan di Makassar dengan
Panglima Komando Brigadir Jenderal Soeharto. Langkah pertama yang
dilakukan adalah merealisasikan tuntuntan TRIKORA atau Tri Komando
Rakyat. Operasi Trikora adalah sebuah operasi rahasia yang dijalankan
untuk menyusupkan sukarelawan ke Papua bagian barat.
Presiden
Soekarno telah memberikan instruksi kepada Angkatan bersenjata dan
seluruh rakyat Indonesia untuk setiap waktu tetap menjalankan kewajiban
membebaskan Irian Barat Tanah Air Indonesia dari belenggu kolonialisme
Belanda, untuk melaksanakan Tri Komando Rakyat (Trikora)yang isinya
sebagai berikut.
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua bentukan Belanda Kolonial,
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia,
3. Bersiaplah untuk memobilsasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.
“Semoga Tuhan Yang Esa memberkati perjuangan kemerdekaan Indonesia,”
demikian seruan Presiden Soekarno di Yogyakarta pada tanggal 19 Desember
1961, yang ditirukannya.
Ia pun terus menambahkan bahwah
langkah pertama dari Trikora adalah pada tanggal 2 Januari 1962,
Presiden Soekarno menunjuk Mayjen Soeharto (Presiden RI ke-2) sebagai
Panglima Mandala yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan
mengerahkan kekuatan ABRI sebanyak 74.649 prajurit.
Pada
tanggal 15 Januari 1962 Comodor Yos Soedarso dan Kapten Wiratno dengan
menggunakan Kapal Perang Macam Tutul gugur dalam pertempuran di laut
Arafura. Sedangkan Mayor TNI Benny Moerdani mampu merebut Papua diawali
dari Merauke. Dan bapak Adam Malik (mantan wakil Presiden) berhasil
melakukan loby-loby internasional di PBB. Akhirnya secara de facto pada
tanggal 1 Mei 1963, wilayah Irian Barat/Papua masuk ke sebagain bagian
integral Indonesia.
PERTEMPURAN LAUT ARU (MALUKU)
Tidak diragukan lagi, perang laut sangat dramatis yang sempat terjadi di
indonesia adalah pertempuran laut Aru yang adalah bagian dari operasi
trikora. Tiga kapal perang tempur indonesia yang ditugaskan lakukan
operasi penyusupan, RI matjan tutul, RI matjan kumbang, dan RI harimau,
mesti berhadapan dengan sesuatu takdir buruk.
Operasi yang
seharusnya berjalan rahasia ini nyatanya terendus oleh pihak otoritas
belanda, mereka kirim dua kapal type destroyer dan pesawat tempur untuk
menenggelamkan ketiga kapal perang indonesia. Tetapi, dengan heroiknya,
RI matjan tutul mengambil keputusan untuk maju dan mengalihkan perhatian
musuh, berikan peluang pada dua kapal yang lain untuk melarikan diri.
Komodor yos sudarso wafat didalam pertempuran ini.
OPERASI DWIKORA (MALAYSIA)
Kekhawatiran soekarno bahwa malaysia dan kalimantan utara akan jadi
kaki tangan kolonial membuat operasi dwikora dikerahkan. Malaysia yang
saat itu ada di bawah wewenang kekuasaan inggris diberikan peluang untuk
lakukan referendum dan memutuskan nasibnya sendiri. Tetapi, masyarakat
malaysia waktu itu justru awali menghasilkan sikap anti-indonesia dan
meludahi tanah air kita, soekarno yang marah mengambil keputusan untuk
berperang. Sebuah pidato populer, ganyang malaysia, juga diproklamasikan
waktu itu. Perang agen rahasia, sabotase, dan militer terbuka
dikerahkan, indonesia mesti melawan tiga negara sekalian : malaysia,
inggris, dan australia.
PERANG GERILYA SOEDIRMAN (JAWA TENGAH)
Tidak ada masyarakat indonesia yang tidak mengenal sosok kharismatik,
jenderal soedirman. Kondisi kesehatan yang tidak mungkin untuk bergerak
sendiri, seorang jenderal muda pada jaman perjuangan dengan usia 31
tahun, jenderal soedirman terus memimpin pergerakan dari atas tandu.
Menyusuri bukit dan gunung-gunung di wilayah Wonogiri, masuk desa ke
desa. Taktik utamanya yaitu dengan bergerilya, menyerang pasukan musuh,
dan sesudah itu bersembunyi. Beliau adalah ahli perang yang mumpuni dan
kerap berhasil menyerang pasukan belanda dan sekutu di titik-titik
pertahanan yang berdampak signifikan. Sayangnya, beliau mesti kalah pada
ketidakberdayaan melawan penyakit tuberkolosis yang makin kronis.
PERTEMPURAN AMBARAWA (SEMARANG)
Pertempuran Ambarawa berlangsung empat hari, dari 13-15 Desember 1945.
Semangat juang pasukan TKR menjadi penentu kemenangan dalam melawan
musuh.
Awal Pertempuran Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) yang dipimpin Jenderal Soedirman pada pertengahan Desember 1945,
membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju
Semarang. Walaupun dihadang dengan seluruh kekuatan persenjataan modern
serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah
gentar sedikitpun. Mereka melancarkan serangan dengan gigih seraya
melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa. Dengan
gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benar-benar terkurung dan
kewalahan.
Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan
menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dan Ambarawa secepat
mungkin. Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan
untuk merebut Jawa Tengah. Dengan semboyan “Rawe-rawe rantas
malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukan TKR
memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur
di pangkuan ibu pertiwi.
Serangan pembebasan Ambarawa yang
berlangsung selama empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh
semangat pantang mundur. Dari tanggal 12 hingga 15 Desember 1945, para
pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru maut dan lawan.
Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya serangan umum pembebasan
Ambarawa, terdengar tepat pukul 04.30 WIB pada 12 Desember 1945. Pejuang
yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru Ambarawa mulai merayap
mendekati sasaran yang telah ditentukan, dengan siasat penyerangan
mendadak secara serentak di segala sektor. Seketika, dan segala penjuru
Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan
granat. Serangan dadakan tersebut diikuti serangan balasan musuh yang
kalang kabut.
Sekitar pukul 16.00 WIB, TKR berhasil menguasai
Jalan Raya Ambarawa Semarang, dan pengepungan musuh dalam kota Ambarawa
berjalan dengan sempurna. Terjadilah pertempuran jarak dekat. Musuh
mulai mundur pada 14 Desember 1945. Persediaan logistik maupun amunisi
musuh sudah jauh berkurang.
Akhirnya, pasukan sekutu mundur dan
Ambarawa sambil melancarkan aksi bumi hangus pada 15 Desember 1945,
pukul 17.30 WIB. Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang pada
pihak TKR. Pasukan TKR berhasil merebut benteng pertahanan sekutu yang
tangguh. Kemenangan pertempuran Ambarawa pada 15 Desember 1945.
Keberhasilan Panglima Besar Jenderal Soedirman ini kemudian diabadikan
dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa. TNI AD memperingati tanggal
tersebut setiap tahun sebagai Hari Infanteri.
PUPUTAN MARGARANA (BALI)
Puputan adalah tindakan sangat patriotik yang ada didalam sejarah
indonesia. Puputan adalah kebiasaan masyarakat bali akan memberikan
perlawanan terhadap siapa pun agresor yang berani menyentuh tanah air
sehingga titik darah penghabisan. Tidak ada kata mundur, tidak ada kata
menyerah. Salah satu perang puputan sangat dramatis adalah puputan
margarana yang dipimpin oleh i gusti ngurah rai. Didalam usaha
mempertahankan desa marga dari serangan nica, ngurah rai yang berhasil
merampas senjata api dari tentara belanda berkomitmen buat mengobarkan
perang perlawanan sehingga titik darah penghabisan. Tentara belanda yang
pernah kewalahan dan kalah terpaksa menghendaki pertolongan bagi
sebagian besar pasukannya di bali dengan mengirimkan pesawat pengebom
dari makassar untuk membasmi perlawanan ini. 96 orang tewas, terhitung i
gusti ngurah rai. dari pihak belanda ? lebih kurang 400 orang tewas
Sumber : https://www.facebook.com/login.php?next=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2FGenerasiPenerusBangsagpb%2Fposts%2F418249254922911
izin copas ya... :P buat tugas sekolah
BalasHapusbagus !!!
BalasHapus